Berselirat
Bak wayar-wayar ini
Jasadnya kaku
Nyawanya ada
Bersama "di sini"
sebuah kisah lagi
Untuk kali ini
Yang terakhir di sini
Aku menulis
Aku menjerit
Aku merakam waktu
Aku yang laku
Sepertinya tidak selalu
Waktu pernah berhenti
Waktu pernah berhenti
Waktu pernah berhenti
Lalu aku "mati"kan
Lalu aku lalikan
Lalu aku "kubur"kan
Sebuah jasad halus
Yang tuan pun di"makan"nya
Aku "kembali"
dalam konteks aku
Yang kau lihat kini
Moga suatu hari nanti
Kau rasai
"Aku"
sekian, aku menghadapmu.
No comments:
Post a Comment